Description

Terletak di Jl. Z.A. Pagaralam 5 Bandar Lampung (5.7km dari pusat kota), koleksi benda-benda sejarah untuk sarana pendidikan, penelitian dan rekreasi. Koleksi yang dapat dilihat adalah benda-benda hasil seni, keramik dari negeri Siam dan negeri Cina dari jaman Dinasti Ming, stempel dan mata uang kuno berasal dari masa penjajahan Belanda. Koleksi museum berjumlah 4652 buah, terdiri dari geologika 71 buah, biologika 55 buah numismatika/heraldika  1347 buah, filoqika 44 buah, keramologika 666 buah, seni rupa 8 buah dan teknologika 23 buah. Koleksi langka unggulan berupa bejana perunggu yang ditemukan di Sri Minosari Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Informasi kunjungan dan pelayanan dapat menghubungi Seksi Pelayanan  Telp. (0721) 783688 Fax (0721) 701164.

Museum Lampung adalah salah satu tempat kunjungan wisata sejarah sebagai sarana pendidikan, penelitian dan rekreasi. Di halaman museum, bahkan beberapa koleksi unik museum ini akan sudah menyambut setiap pengunjung. Tampak meriam kuno peninggalan masa penjajahan menjadi salah satu ikon dari Museum Lampung itu sendiri.

Selain meriam, replika rumah adat Lampung juga berdiri di halaman museum. Rumah adat lampung dikenal berbentuk rumah panggung yang dimaksudkan untuk melindungi si pemilik rumah dari binatang buas dan ada juga bola besi pembuka lahan. Bola besi ini identik dengan identitas Lampung sebagai daerah tujuan transmigrasi pada tahun 1953-1956. Bola besi ini digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah Kabupaten Lampung Timur, khususnya Raman Utara dan Purbolinggo, serta di Kabupaten Lampung Tengah khususnya Seputih Banyak, dan Seputih Raman.

Adapun cara pengoperasiannya adalah dengan ditarik dua traktor guna menumbangkan pohon dan semak di areal tanah datar yang akan menjadi lokasi transmigrasi. Sementara di dalam museum, koleksi yang ditampilkan antara lain koleksi benda budaya yang mewakili dua kelompok adat yang dominan di Lampung, yakni Sai Bathin (Peminggir) dan Pepadun. Kedua kelompok adat ini masing-masing memiliki kekhasan dalam hal ritual adat dan perangkat atau aksesori adat, seperti kain tradisional khas Lampung, kain tapis. Rangkaian ritual kedua kelompok adat masing-masing ditampilkan berurutan, mulai dari ritual kelahiran, asah gigi menjelang dewasa, pernikahan, hingga ritual kematian.

 

Video

Gallery

There are no reviews yet.

Be the first to review “Museum Negeri Lampung Ruwa Jurai”

Your Rating for this listing
Choose to rate