Description

Pura Taman Ayun merupakan Pura Paibon/Pedarman Raja Mengwi untuk memuja roh leluhur dari raja-raja yang diwujudkan dengan dibangunnya sebuah gedong Paibon, serta dibangun pula meru-meru untuk pemujaan dan persembahyangan kepada para Dewa bagi masyarakat kerajaan Mengwi dalam memohon kesejahteraan.

Pada tahun 2012 Unesco menetapkan Pura Taman Ayun sebagai bagian dari situs warisan budaya dunia. Situs bertajuk resmi Lanskap Budaya Provinsi Bali: Sistem Subak sebagai sebuah manifestasi filosofi Tri Hita Karana (Cultural landscape of Bali Province: the subak system as a manifestation of the Tri Hita Karana). Meliputi Pura Ulun Danu Batur dan Danau Batur, daerah aliran sungai (DAS) Pakerisan, kawasan Catur Angga Batukaru dan situs Pura Taman Ayun.

Pura Taman Ayun dibangun pada abad ke-17 tepatnya dimulai tahun 1632. Dan selesai pada tahun 1634 oleh raja Kerajaan Mengwi yang pada saat itu mempunyai nama lain kerajaan “Mangapura”, “Mangarajia”, dan “Kawiyapura”, yaitu I Gusti Agung Putu raja kerajaan Mengwi saat itu.

Dalam pembangunan Pura Taman Ayun, beliau dibantu oleh arsitek yang berasal dari seorang keturunan Tiongkok dari Banyuwangi yang bernama Ing Khang Ghoew juga sering disebut I Kaco rekan dari Raja Mengwi.

Pura Taman Ayun merupakan Pura Keluarga bagi Kerajaan Mengwi. Awalnya, pura ini didirikan karena pura-pura yang ada pada zaman itu jaraknya terlalu jauh untuk dijangkau oleh masyarakat Mengwi. Maka dari itu, Sang Raja mendirikan sebuah tempat pemujaan dengan beberapa bangunan sebagai penyawangan (simbol) dari 9 pura utama yang ada di Bali, seperti Pura Besakih, Pura Ulundanu, Pura Batur, Pura Uluwatu, Pura Batukaru, dan pura utama lainnya yang ada di Bali.

Pura Taman Ayun Mengwi, berlokasi di Jalan Ayodya, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali. Jika anda berangkat dari kawasan tempat wisata Seminyak, anda harus menempuh jarak sekitar 25 kilometer ke arah jalan Kerobokan, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 10 menit, jika tidak terjadi kemacetan lalu lintas jalan raya.

Bila tidak membawa kendaraan pribadi, anda dapat memanfaatkan angkutan umum jurusan Denpasar – Singaraja atau Denpasar – Bedugul. Kemudian anda dapat turun di persimpangan jalan, di Desa Mengwi dan melanjutkan perjalanan menuju lokasi, dengan berjalan kaki sekitar 250 meter.

Daya Tarik

Taman Ayun dalam bahasa Bali, bermakna taman yang cantik. Tempat wisata Taman Ayun Mengwi memiliki pemandangan yang indah. Pesonanya berasal dari kolam yang mengelilingi kompleks bangunan pura, yang berada di atas lahan seluas 4 hektare.

Dari kejauhan kolam tersebut terlihat seperti gelang air, sehingga seolah-olah bangunan pura berada di atas permukaan air. Pemandangan yang indah tersebut semakin lengkap dengan tumbuhnya rerimbunan pohon dan bunga di sekitar bangunan pura.

Kompleks pura terdiri dari tiga bagian, yaitu ruang terbuka, bangunan utama, dan bangunan-bangunan yang diperuntukkan bagi dewa dan dewi. Pada bagian pertama, digunakan untuk berbagai kegiatan religius dan panggung kesenian, wisatawan bisa menikmati indahnya susunan “meru”, yaitu pagoda dengan atap bertingkat-tingkat khas bangunan pura di Bali.

Sedangkan pada bagian kedua, wisatawan akan menjumpai bangunan bernama Bale Pelik yang dihiasi oleh seni ukir, relief, serta patung Dewa Nawa Sanga yang sangat indah.

Daya tarik lain yang dapat dinikmati oleh wisatawan berwisata ke tempat ini adalah peninggalan Kerajaan Mengwi yang berada sekitar 300 m dari pura itu, serta Museum Manusa Yadnya. Dalam museum tersebut, wisatawan bisa menyaksikan upacara-upacara yang berkaitan dengan siklus kehidupan manusia, mulai dari dalam kandungan sampai meninggal.

Bagi wisatawan yang ingin menginap, di sekitar kawasan wisata ini terdapat banyak penginapan dengan berbagai tipe. Mulai dari wisma, hotel kelas melati, hingga hotel berbintang. Warung makanan kecil dan restoran juga sangat mudah dijumpai. Menu yang ditawarkan bervariasi dengan harga yang terjangkau.

Video

Gallery

There are no reviews yet.

Be the first to review “Pura Taman Ayun”

Your Rating for this listing
Choose to rate